Halo sobat Gamersial pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai salah satu aksi Hacker asal Indonesia yang berhasil mengack situs KPAI. Wuhh sangar habis itu kelakuannya, butuh keberanian ekstra dan juga keahlian tingkat dewa. Hacker merupakan seseorang yang bisa menyusup ke dalam sistem dan komputer orang lain, sehingga ia dapat mengabil kontrol penuh atasnya. Nah dalam kasus ini Hacker tersebut berhasil meretas situs milik KPAI dan mengganti tampilan websitenya menjadi sesuka hatinya. Berikut Penjelasannya.
Senin pagi dini hari tadi (2/5/2016), situs resmi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah diretas oleh sekelompok hacker tak dikenal yang mengatasnamakan diri mereka Skeptix. Terhitung sejak pukul satu dini hari, situs yang beralamatkan di www.kpai.go.id tidak bisa diakses secara normal. Sebagai gantinya, pengunjung diperlihatkan layar hitam dengan peringatan kepada KPAI untuk memperbaiki keamanan situs sebelum mulai berbicara tentang aksi pemblokiran game.
Maksud dari pesan tersebut secara jelas ditujukan atas sikap KPAI yang pada bulan April kemarin sependapat dengan pengeluaran daftar game berbahaya dari Kemendikbud dan mendukung diberlakukannya pemblokiran game online tersebut oleh Kemenkominfo.
Mengutip penjelasan Sekretaris Jenderal KPAI, Erlinda, sebagaimana dilaporkan oleh Republika, pemblokiran merupakan langkah efektif guna mencegah game online yang mengandung unsur kekerasan agar tidak tersentuh oleh anak-anak. Erlinda sendiri juga menambahkan, game dengan unsur kekerasan sangatlah berdampak buruk karena dapat menimbulkan perilaku agresif pada anak.
Langkah yang diambil lembaga independen bentukan undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak ini menuai protes yang tidak sedikit dari berbagai kalangan, seperti dari gamer dewasa yang sudah cukup umur untuk menikmati konten sesuai rating game tersebut. Buntutnya Senin dini hari tadi celah keamanan dari situs KPAI pun dibobol dan mengalami deface hingga berjam-jam saat tulisan ini ditulis.
Dari kacamata hukum, aksi membobol dan merusak situs yang dikategorikan sebagai fasilitas negara jelas merupakan kejahatan cyber. Apa pun itu tujuannya, mengganggu dan menghalangi akses warga negara lain dalam memperoleh informasi di sebuah situs milik negara jelas bukanlah sesuatu yang dibenarkan, sehingga aksi deface yang mengatasnamakan protes ini sebetulnya cukup disayangkan.
Kasus wacana pemblokiran game sendiri membutuhkan solusi yang efektif, bukan sekadar aksi gertak sambal yang ujung-ujungnya bisa malah merugikan semua pihak. Apalagi mengingat industri game sendiri menyimpan potensi yang begitu besar jika dikelola dan dipupuk secara baik.
Tanggapan dari saya :
Sudah sebaiknya kita membuka mata bahwa potensial anak Indonesia tidak bisa diremehkan, sebaiknya pemerintah merekrut dan juga mendukung orang-orang yang memili potensi lebih seperti ini dan bukan malahan di tangkap atau di penjara. Seorang seperti ini bisa ditugaskan dibagian cyber crime dan juga tentara cyber. Pemblokiran game online menurut saya merupakan sesuatu yang kurang sesuai tanpa adanya pemberitahuan dan penjelasan sebelumnya sebenarnya kembali lagi ke keluarga masing- masing yang dalam mendidik anaknya apakah baik atau buruk. Karena game online sangat banyak dan pasti pemerintah tidak dapat mengawasi sepenuhnya dan hanya keluraga yang bisa mengatur semua itu.
Senin pagi dini hari tadi (2/5/2016), situs resmi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah diretas oleh sekelompok hacker tak dikenal yang mengatasnamakan diri mereka Skeptix. Terhitung sejak pukul satu dini hari, situs yang beralamatkan di www.kpai.go.id tidak bisa diakses secara normal. Sebagai gantinya, pengunjung diperlihatkan layar hitam dengan peringatan kepada KPAI untuk memperbaiki keamanan situs sebelum mulai berbicara tentang aksi pemblokiran game.
Maksud dari pesan tersebut secara jelas ditujukan atas sikap KPAI yang pada bulan April kemarin sependapat dengan pengeluaran daftar game berbahaya dari Kemendikbud dan mendukung diberlakukannya pemblokiran game online tersebut oleh Kemenkominfo.
Tampilan Website KPAI setelah Mengalami Hack |
Mengutip penjelasan Sekretaris Jenderal KPAI, Erlinda, sebagaimana dilaporkan oleh Republika, pemblokiran merupakan langkah efektif guna mencegah game online yang mengandung unsur kekerasan agar tidak tersentuh oleh anak-anak. Erlinda sendiri juga menambahkan, game dengan unsur kekerasan sangatlah berdampak buruk karena dapat menimbulkan perilaku agresif pada anak.
Langkah yang diambil lembaga independen bentukan undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak ini menuai protes yang tidak sedikit dari berbagai kalangan, seperti dari gamer dewasa yang sudah cukup umur untuk menikmati konten sesuai rating game tersebut. Buntutnya Senin dini hari tadi celah keamanan dari situs KPAI pun dibobol dan mengalami deface hingga berjam-jam saat tulisan ini ditulis.
Dari kacamata hukum, aksi membobol dan merusak situs yang dikategorikan sebagai fasilitas negara jelas merupakan kejahatan cyber. Apa pun itu tujuannya, mengganggu dan menghalangi akses warga negara lain dalam memperoleh informasi di sebuah situs milik negara jelas bukanlah sesuatu yang dibenarkan, sehingga aksi deface yang mengatasnamakan protes ini sebetulnya cukup disayangkan.
Kasus wacana pemblokiran game sendiri membutuhkan solusi yang efektif, bukan sekadar aksi gertak sambal yang ujung-ujungnya bisa malah merugikan semua pihak. Apalagi mengingat industri game sendiri menyimpan potensi yang begitu besar jika dikelola dan dipupuk secara baik.
Tanggapan dari saya :
Sudah sebaiknya kita membuka mata bahwa potensial anak Indonesia tidak bisa diremehkan, sebaiknya pemerintah merekrut dan juga mendukung orang-orang yang memili potensi lebih seperti ini dan bukan malahan di tangkap atau di penjara. Seorang seperti ini bisa ditugaskan dibagian cyber crime dan juga tentara cyber. Pemblokiran game online menurut saya merupakan sesuatu yang kurang sesuai tanpa adanya pemberitahuan dan penjelasan sebelumnya sebenarnya kembali lagi ke keluarga masing- masing yang dalam mendidik anaknya apakah baik atau buruk. Karena game online sangat banyak dan pasti pemerintah tidak dapat mengawasi sepenuhnya dan hanya keluraga yang bisa mengatur semua itu.